Tidur adalah aktivitas sehari-hari manusia,
sepertiga kehidupan manusia di isi oleh kegiatan ini. Saat tidur, tubuh kita
juga memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh juga membuat pikiran kita
menjadi lebih tenang. Kurang tidur dapat menyebabkan emosi yang tidak stabil,
lelah, berkurangnya kemampuan berpikir.
Fungsi tidur bagi manusia sangat banyak
sebagaimana yang dikutip dari artikel pada harian tribun batam di bawah ini Tidur
Tingkatkan Kekebalan Tubuh Mengonsumsi vitamin C dosis tinggi merupakan cara
populer untuk meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus menghindari penyakit flu.
Padahal, memiliki waktu tidur yang cukup jauh lebih efektif. Sebuah studi
teranyar yang dimuat dalam jurnal The Archives of Internal Medicine,
menunjukkan kurang tidur dan rentan terjangkit flu berjalan beriringan. Para
ahli bahkan berpendapat tidur cukup merupakan cara paling ampuh untuk meningkatkan
daya tahan tubuh.
Dalam studi tersebut para peneliti
mengamati 153 pria dan wanita selama dua minggu untuk mengetahui kualitas dan
durasi tidur mereka. Lalu, selama 5 hari para responden tersebut dikarantina
dan dipapar dengan virus flu. Ternyata mereka yang tidur kurang dari 7 jam
setiap malam 3 kali lebih rentan sakit dibanding dengan mereka yang jam
tidurnya rata-rata 8 jam. Tidur dan imunitas tubuh memang berkait erat.
Penelitian menunjukkan mamalia membutuhkan waktu tidur lebih banyak untuk memproduksi
sel darah putih pelawan penyakit.
Peneliti dari Max Planck Institute for
Evolutionary Anthropology juga menunjukkan, spesies yang tidur lebih banyak
memiliki daya tahan lebih tinggi melawan patogen penyebab penyakit. “Spesies
yang durasi tidurnya lebih banyak menunjukkan peningkatan sistem imun dan lebih
terlindung dari penyakit,” kata peneliti. (kps)
Di dalam islam tidak ada satu aktivitaspun
yang tidak di atur, yang tujuannya semata-mata untuk kebaikan manusia tersebut
agar kita bisa menjadi manusia baik secara jasmani dan rohani untuk menjalankan
fungsinya sebagai khalifah di dunia dan melaksanakan tugas di dunia yaitu untuk
beribadah kepada Allah swt. karena jikalau manusia itu tidak sehat karena
tidurnya tidak teratur maka ibadahnya pun tidak akan bisa dilaksanakan secara
optimal.
ADAB
TIDUR
1.
Tidak
tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali dalam keadaan darurat seperti
untuk mengulang (muroja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga,
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah radhiyAllahu ‘anhu “Bahwasanya
Rasulullah shallAllahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat
Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadist
Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]
2.
Hendaknya
tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak
mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu
sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim
No. 2710)
3.
Hendaknya
mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai
tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya
berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini
berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.”
(HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710) “Rasulullah shallAllahu ‘alaihi
wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR.
Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban
No. 2350)
4.
Tidak
dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur
malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah
posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad
yang shohih)
5.
Membaca
ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain: a) Membaca ayat kursi. b) Membaca dua ayat
terakhir dari surat Al-Baqoroh. c) Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup
dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak
tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari
kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali (HR.
Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet. Daar Abi Hayan) Muslim
No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)
6.
Hendaknya
mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa berikut: “Bismikarabbii wa dho’tu
jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa
bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.” “Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku
meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila
Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau
melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu
yang shalih.” (HR. Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, Abu Dawud No. 5050 dan
At-Tirmidzi No. 3401)
7.
Disunnahkan
apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu sisi ke sisi yang lain) ketika
tidur malam untuk mengucapkan doa “laa ilaha illAllahu waahidulqahhaaru
rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.” “Tidak ada
Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb
yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha
Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh
Imam adz-Dzahabi)
8.
Apabila
merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian
maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai berikut: “A’udzu
bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa
min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.” “Aku berlindung dengan
kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan
hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.”
(HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya)
9.
Memakai
celak mata ketika hendak tidur, berdasarkan hadits Ibnu Umar: “Bahwasanya
Rasululloh shallAllahu ‘alaihi wasallam senantiasa memakai celak dengan batu
celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholAllahu ‘alaihi
wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan.” (HR. Ibnu
Majah No. 3497)
10.
Hendaknya
mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran) ketika hendak
tidur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallAllahu ‘alaihi wasallam: “Jika
salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain
dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan
‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR.
Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No.
5050)
11.
Jika
sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat
pembaringan, yaitu: “Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa
ilayhinnusyuur.” “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah
ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari No. 6312 dan
Muslim No. 2711)
12.
Hendaknya
menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya sesama
muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya kepada manusia lainnya.
13.
Hendaknya
senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan) kembali
amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.
14.
Hendaknya
segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada
Alloh dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.
15.
Setelah
bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan
“Maka bangunlah Rasulullah shallAllahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian
duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)]
16.
Bersiwak.
“Apabila Rasulullah shallAllahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan
mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)
17.
Beristinsyaq
dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari
hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka
beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga
hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238)
18.
Mencuci
kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah shallAllahu ‘alaihi
wasallam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia
memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (HR.
Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278)
19.
Anak
laki-laki dan perempuan hendaknya dipisahkan tempat tidurnya setelah berumur 6
tahun. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi)
20.Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan
memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa. (HR. Muslim)
21.
Jika
bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun kemudian
meludah ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772), dan memohon
perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan
mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga kali) (diriwayatkan Muslim
IV/1772-1773). Hendaknya berpindah posisi tidurnya dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan
Muslim IV/1773). Atau bangun dan shalat bila mau. (diriwayatkan Muslim
IV/1773).
22.Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur
berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut. (HR. Muslim)
SALAH
SATU HIKMAH DARI ADAB TIDUR
*
Tidur Menghadap ke Kanan *
Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas
sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan
kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri
(rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah:
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan
Muslim no. 2710)
Berikut Manfaat Tidur Menghadap Ke Sebelah
Kanan menurut Penjelasan Medis
1.
Mengistirahatkan
otak sebelah kiri Secara anatomis, otak manusia terbagi menjadi dua bagian
kanan dan kiri. Bagian kanan adalah otak yang mempersarafi organ tubuh sebelah
kiri dan sebaliknya. Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai
anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya.
Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi
segala aktiftas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul
akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya tersebut meliputi
pengendapan bekuan darah, lemak , asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan
atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah. Sehingga jika seseorang
beresiko terkena stroke, maka yang beresiko adalah otak bagian kanan, dengan
akibat kelumpuhan pada sebelah kiri (bagian yang tidak dominan).
2.
Mengurangi beban jantung. Posisi tidur
kesebelah kanan yang rata memungkinkan cairan tubuh (darah) terdistribusi
merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan ( bawah ). Hal ini akan menyebabkan
beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih rendah. Dampak posisi
ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan
menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur. Tidur miring ke kanan
membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi
jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi
kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena darah yang masuk ke
atrium juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan berada di atas.
Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari
paru-paru kiri.
3.
Mengistirahatkan
lambung. Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung
katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika seorang tidur
kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime ( makanan yang telah dicerna oleh
lambung dan bercampur asam lambung ) akan sedikit terganggu, hal ini akan
memperlambat proses pengosongan lambung. Hambatan ini pada akhirnya akan
meningkatkan akumulasi asam yang akan menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi
ini juga akan menyebabkan cairan usus yang bersifat basa bias masuk balik
menuju lambung dengan akibat erosi dinding lambung dekat pylorus.
4.
Meningkatkan
pengosongan kandung empedu, pankreas. Adanya aliran chime yang lancar akan
menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah
pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat
dengan posisi mirin ke kanan.
5.
Meningkatkan
waktu penyerapan zat gizi. Saat tidur pergerakan usus menigkat. Dengan posisi
sebelah kanan, maka perjalanan makann yang telah tercerna dan siap di serap
akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar
ada dibawah. Waktu yang lamam selamat tidur memungkinkan penyerapan bias optimal.
6.
Merangsang
buang air besar (BAB) Dengan mtidur miring ke sebelah kanan , proses pengisian
usus besar sigmoid ( sebelum anus ) akan lebih cepat penuh, jika sudah penuh
akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah
buang air Besar.
7.
Mengisitirahatkan
kaki kiri Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna
menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai
pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari
kanan, apalgi kaki posisi paling bawah dimana aliran darah balik cenderung
lebih lambat. Jika tidur miring kanan , maka pengosongan vena kaki kiri akan
lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang.
8.
Menjaga
kesehatan paru-paru Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru
kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah
kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain
halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri
yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.
9.
Menjaga
saluran pernafasan Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat
mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan
saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang
mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan
oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa
detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun
dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini
sangat mengganggu kualitas tidur.
Sungguh
sangat sombong manusia apabila manusia tidak mentaati tuhannya yang maha hidup
lagi terus menerus dan tidak tertimpa rasa kantuk dan juga tidur. sedangkan
manusia hanyalah mahluk lemah yang apabila satu kegiatan ditinggalkan (seperti
tidur yang kelihatannya sepele) ternyata dapat mengakibatkan dampak buruk bagi
manusia itu sendiri sampai berujung kepada kematian… maka benarlah Allah dan
sangat tepatlah bahwa hanya Allah lah satu-satu dzat yang maha hidup dan qoyyum
yang tidak pernah terkena rasa kantuk dan tidak pernah tidur.
WAllahu’alam
Bishowab.
Sumber
: http://www.masjidalamanah.com/2012/01/adab-tidur-dalam-islam-dan-manfaatnya/
0 komentar:
Posting Komentar